Unikal Tambah Prodi Teknik Konstruksi

PEKALONGAN- Tahun ini, Universitas Pekalongan (Unikal) menambah program studi (Prodi) Teknik Konstruksi. Dengan tururnnya SK Kemenristek dan Dikti pada 18 September 2015 itu, maka mulai 14 Juli, Universitas terbesar di Pekalongan itu membuka pendaftaran mahasiswa baru.

”Kami memilih prodi Teknik Konstruksi untuk D4, sehingga diharapkan lulusannya bisa langsung kerja,” kata Rektor Unikal, Suryani ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Menurut dia, sebenarnya dalam usulannya, Unikal juga mengusulkan D4 Fisoterapi yang saat ini masih D3 dan S2 Magister Manajemen, namun hingga kini belum turun. Karena itu, kini Unikal menunggu izin tersebut.

Dengan dibukanya program baru itu, maka kini Unikal memiliki 14 prodi, yakni Manajemen), Akuntansi), Ilmu Hukum, Budidaya Perairan, Agroteknologi, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Fisioterapi, Pendidikan Matematika , Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris dan Teknologi Batik, terakhir Prodi D4 Teknik Konstruksi.

Anggota Pendiri Prodi Teknik Konstruksi, Kaelani menambahkan, bahwa prodi Teknik Konstruksi di Unikal ini berbeda dengan universitas lain, yang memfokuskan pada bidang tertentu. Di Udayana Bali misalnya universitas itu spesifik pada bangunan gedung dan Undip pada perawatan bangunan gedung.

Sedangkan Unikal, meski hanya buka D4, tetapi fokus pada 4 bidang yakni managemen produksi, teknik bangunan gedung, bangunan Jalan dan transportasi serta bangunan air. Karena itu, selama kuliah, mahasiswa nantinya akan diwajibkan magang untuk tiga keahlian, yang dibagi pada semester tertentu.

Dengan demikian, ketika pada perusahaan teknik konstruksi membutuhkan keahliannya, maka lulusan Unikal siap memenuhi untuk tiga keahlian tersebut. Pendirian itu, menurut Suryani juga mendapatkan dukungan dari Kementerian PU dengan membantu SDM melalui dosen tamu dan akan membantu buku-buku untuk kampus.

Bahkan terhadap Unikal ini, Menteri PU menyatakan Unikal membanggakan dan menakjubkan, Mengenai kurikulumnya, menurut Suryani menggunakan kurikulum terbaru standar nasional pendidikan yang baru dikeluarkan Desember 2015. Suryani mengakui, pendirian Teknik Konstruksi itu diperlukan mengingat sekarang ini Pemerintah sedang menggalakkan pembangunan instrastruktur yang secara otomastis akan memerlukan ahli teknik konstruksi.

”Lulusan D4, sekarang ini banyak dibutuhkan. Apalagi, lulusan D4 sekarang juga bisa memperoleh gelar profesi Insinyur seperti sarjana teknik. Dengan demikian lulusan D4 Teknik Konstruksi, nantinya bisa bekerja mandiri, menjadi konsultan dan pengawas pembangunan.( A15-34)

Sumber : Harian Suara Merdeka

Leave a comment